Selasa, 04 Juni 2013

Kisah Aini (Part Two)

Lanjutan Cerita....


Di sekolah aku tak bisa konsentrasi menyimak pelajaran, padahal ujian akhir sekolah tinggal 1 bulan lagi. Aku yang biasanya ceria sekarang menjadi anak yang suka ngelamun dan pendiam, ga tau harus gimana? Sahabatku bertanya-tanya kenapa? Ada apa denganku? Tapi aku tak bisa cerita… hanya kata “ ga ada apa-apa” yang bisa aku jawab. Belum lagi aku masih bingung untuk memilih SMA. Kulihat sahabatku Lisa akan melanjutkan ke SMAN 7. Apa aku samakan saja dengan dya ya?! Aku masih bingung…


Lalu, 3 minggu menjelang ujian mama bercerita kepadaku klo papa di kantor di turunin pangkatnya… Pantas aku melihat papa sedih dan selalu diam di meja kerjanya dirumah, apalagi papa tau klo mama selingkuh dibelakangnya… aku ga kuat ngadepin semua ini, aku harus gimana? Pelarianku dari masalah-masalah ini adalah hobyku yang suka baca komik. Komik bikin aku bisa lupa sama masalah-masalahku dirumah… Daripada melihat dan mendengar papa dan mama bertengkar, lebih baik setelah pulang sekolah kuhabiskan waktuku di toko buku… Di sana aku bisa sambil belajar untuk ujian juga.
Saat di toko buku, tiba-tiba ada yang menyapaku, cowok tinggi n cute yang wajahnya tak asing di ingatanku. “ Hai Aini, apa kabar? Lama nih ga ketemu. mentang-mentang bentar lagi ujian jadi jarang main kerumah.” Kata cowok itu. “ Eh, kak Riki  bisa aja. Kabar ai baik kak, kakak sendiri gimana? Udah dapat kerja belum nih?”. “ Kabar aku baik n Alhamdulillah kakak dah dapat kerja, sekarang kakak kerja di jasa marga dan hari ini lagi libur jadi kakak ke toko buku aja, mau beli komik Detective Conan.” “Wah, Selamat ya dah kerja!” kataku turut senang. Dya ini kakaknya sahabatku LISA, usianya 6 tahun lebih tua dariku… Dulu aku sering main kerumah Lisa dan sering ngobrol banyak sama Kak Riki. Habis kan aku anak pertama, jadi ga punya kakak. Aku ingin sekali punya kakak laki-laki, sepertinya asyik bisa di manja sama kakak laki-laki ,hehehe… Setelah ngobrol dan memilih komik yang mau dibeli, aku dan kak riki berjalan menuju kasir. Dari kejauhan aku seperti melihat mama tapi aku ga kenal laki-laki disampingnya yang menggandeng tangan mama. Lalu “ Aini, itu mama kamu kan?” kata kak riki bertanya kepadaku. “ Ssstt!! Sini kak ikut aku.” Kataku menarik tangan kak riki kearah rak buku disamping kami agar mama ga ngeliat aku, dan sepertinya mama ga ngeliat aku soalnya mama berjalan keluar toko buku.
“ Ada apa sih Aini?” Tanya kak riki. Aku bingung mau jawab apa? Apa sebaiknya aku cerita aja ya sama kak riki tentang masalah keluargaku ini? Mungkin saja setelah aku cerita ke kak riki, dia punya solusi buat aku. “ Sebenernya, aku lagi punya masalah kak… aku ga tau harus cerita mulai darimana? Seperti yang kakak liat tadi mama aku selingkuh dan hubungan mama n papa aku lagi ga harmonis, mereka kerjanya bertengkar aja tiap hari dan karier papa dikantor juga lagi menurun. Aku sedih ga tau harus gimana?! Ga tau harus cerita ke siapa?” kataku sambil menahan air mata. “ Oh, jadi km tuh lagi broken home… Kakak juga pernah ngalamin, kamu tau sendiri kan sekarang kakak tinggal sama ayah n ibu tiri.  Dulu juga kakak bingung harus gimana? Sampai kakak dinasehatin sama kakek kakak. lebih baik kamu shalat dan berdoa yang terbaik buat kedua orangtua kamu, gimana pun akhirnya itu yang sudah Allah tentukan.” Kata-kata Kak Riki ada benernya juga. hidup ini sudah ditentukan dan aku harus berdoa semoga akhirnya baik. “ makasi ya kak nasehatnya, pulang yuk kak.” “ Eh, tapi sebelum pulang kita bayar dulu ini!” kata kak riki sambil menunjuk komik yang aku dan kak riki pegang. “Tetep jadi aini yang ceria dan penuh semangat ya? N jangan sampai melakukan hal-hal negative untuk pelarian dari masalah-masalah kamu ya? Kamu bisa cerita n sharing ke kakak kapan aja, kakak udah anggap ai adik kakak sendiri.” Kata kak Riki.    “ ya,makasi banyak kak!” jawabku.
Title: Kisah Aini (Part Two); Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar