Sesampainya
dirumah aku masih memikirkan kata-kata papa, sampai jam 12 aku tetap ga bisa
tidur dan teringat terus sama papa. Hingga akhirnya aku ketiduran, dan bunyi
alarm membangunkan aku. Wah, sudah jam setengah 5! Aku buru-buru mandi dan
shalat subuh, kemudian berjalan kearah rumah papa. Sesampainya dirumah papa,
pintu depan masih terkunci, tandanya papa belum bangun. Lalu aku masuk dengan
kunci duplikat yang aku bawa kemarin.
“ Pa, bangun sudah jam 5 nih!” kataku
sambil berjalan kearah kamar papa. Saat aku membuka pintu kamar papa, aku
melihat papa masih tertidur kemudian aku membangunkan papa dan menepuk-nepuk
tangan papa. “ Pa, bangun udah jam 5 nih! Kan papa harus berangkat dinas jam
6.” Tapi papa ga juga bangun dan aku aneh kenapa tangan papa rasanya dingin.
Ada ketakutan yang merayap dipikiranku, kemudian aku melihat bagian perut papa
tapi perut papa kok ga bernafas, aku coba menaruh telingaku di dada papa untuk
mendengar detak jantungnya, tapi tak terdengar suara detak jantungnya. Ga
mungkin! Ga mungkin! Kemarin papa masih baik-baik aja! Tanpa pikir panjang aku berlari keluar rmah menuju
rumah kakek.
“
Mama! Mama!” “ Papa, ga bangun juga n ga bernafas” kataku pada mama. “ yang
benar?” kata mama kaget. “Ayo kita liat” kata kakek yang sedang duduk disamping
mama. Kemudian saat mama dan kakek melihat papa dikamar hanya kata ini yang
diucapkan mama sambil menangis. “ iya, papa kamu meninggal!”
Saat
mendengar kata itu air mataku menetes dengan deras. Ga mungkin papa ninggalin
aku, kemarin papa masih baik-baik aja. Kenapa papa ninggalin aku? Pantesan
perasaan aku ga enak n ga mau ninggalin papa kemarin. Ya, Allah apa ini jalan
yang terbaik yang engkau berikan untuk papa? Tapi mengapa harus mengambilnya
kembali kesisimu? Aku masih butuh dya ya Allah, aku masih butuh papa untuk
jalanin hidup aku…
Banyak
yang melayat kerumah dan mengucapkan bela sungkawa, teman-temanku pun datang
dan salah satunya Kak Riki. “Jangan sedih terus ya? Kamu harus bangkit dari
kesedihan kamu, mungkin ini yang terbaik buat papa kamu… Allah punya rencana
lain di balik ini semua…” kata kak riki sambil mengusap-usap kepalaku. “ papa
kamu juga pasti sedih disana klo kamu nangis terus, papa kamu masih ada di hati
kamu, di sisi kamu… kamu doain aja papa kamu biar dia bahagia disana.” Lanjut
kak riki. “ makasi kak atas kata-kata kakak tadi” kataku sambil tersenyum.
Benar
apa kata Kak riki mungkin ini udah jadi jalan yang terbaik buat keluarga aku,
aku harus kuat, papa ga mau aku sedih terus dengan kepergiannya. Aku harus jaga
jun itu pesan papa sama aku, aku akan selalu ingat pesan papa itu. Mama juga
sepertinya menyesal telah menyakiti papa dengan selingkuh dibelakang papa, mama
terus-terusan nangis sampai aku bilang “ ma jangan nangis terus, papa ga mau
mama nangis… papa sayang banget sama mama, papa bilang sehari sebelum papa meninggal… jadi jangan
menyesali semua yang udah terjadi, kita harus ngelangkah kedepan ma…” sambil
meluk mama.
-the End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar