Rabu, 30 Oktober 2013

Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak "Cinta Pada Pandangan Pertama"

Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak "Cinta Pada Pandangan Pertama" 
by: Deva Ardiansyah.
Cerita Sebelumnya klik disini.

1 Minggu kemudian...
Akhirnya Indies band sebagai juri lomba telah memutuskan bahwa hasil karya dengan judul “dirimulah yang membuatku bertahan” adalah pemenangnya. Kemudian Shella sebagai ketua ingin bertemu dulu dengan penulis lirik lagu tersebut. Ini adalah prosedur sebelum pemenangnya itu menerima hadiah dari Indies Band. Kebetulan Siska yang ada disitu tau, bahwa yang menulis lirik lagu itu adalah Rino Shaleh. So, dia  mencari informasi lebih jelas mengenai siapa penulis lirik lagu tersebut.
“Klo sama Rino Shaleh sih gw kayaknya kenal.”kata Siska
“Kenal dimana lo? Bukannya lo kemaren bilang gak kenal?!”. Tanya Shella.
“Iya sih kalo waktu itu emang gw gak kenal, tapi setelah hari itu gw ketemu sama dia. Dia bantuin gw ngelawan copet, trus kayaknya dia orangnya baik n lumayan Oke menurut gw”. Kata Siska memberitahu Shella.
“Yang bener lo Sis? Orangnya ganteng gak?”. Tanya Lori polos.
“Yah Elo mah Kambing dicelanain juga dibilang ganteng Lor!”. Ledek Verisya.
“Huh…sirik aja lo Sha…gw kan cewek normal, wajar dong kalo nyarinya cowok ganteng”.
“Sudah sudah! kalian jangan berantem aja deh!”. Riska melerai.
”Well, siapapun dia, gw kudu cepet-cepet ketemu dia. Gw juga ngerasa ni anak kayaknya orangnya baek, Gw jadi cepet pengen tau tuh orangnya yang mana”. Kata Shella.
Kemudian Agus sang ketua osis pun memberi tahu tentang informasi mengenai Aku pada Shella.Shella akan menemui Aku untuk mewawancarai , walaupun sebenarnya dia belum tau bahwa penulis lirik lagu tersebut itu adalah cowok yang punya masalah dengan dia.
Saat jam istirahat tiba. Shella mencari Aku dikelas, Akan tetapi pada saat itu kebetulan Aku sedang tidak ada dikelas. Dia menunggu di bangku kelas tempat biasa aku duduk. Aku pun terkejut saat masuk keruangan kelas. Ada cewek berambut panjang duduk di tempat dudukku. Kebetulan aku duduk paling depan sedangkan pintu masuk kelas berada di belakang kelas. Karena penasaran, aku pun langsung menemuinya. Setelah mendekat barulah aku tahu…Ternyata cewek itu lagi…mau ngapain ya disini? Gawat nih aku pasti bakal dikerjain lagi…
“Sedang apa kamu duduk disitu, masih belum puas ya mengerjai aku?” tanyaku.
“Loh ini tempat duduk lo toh?” tanya Shella.
“Iya. Emang kenapa?”
“Oh jadi selama ini lo yang namanya Rino Shaleh?”
“Iya itulah namaku. emanga ada yang salah dengan namaku itu?”
“Yaudah deh gak jadi, kayaknya gw salah nyari orang” Shella keluar kelas dengan cepat.
Aku pun jadi bingung. Ada apa ya cewek itu nyari-nyari aku? Kemudian aku memeriksa semua isi tasku dan melihat sekeliling bangkuku. Takut-takut dia memasang perangkap yang akan mencelakakanku lagi. Tapi setelah kuperiksa semua, ternyata tidak ada hal yang mengganjil. Akan tetapi aku masih merasa aneh. Kok tiba-tiba dia datang kesini dan mencari Aku. Ah Masa bodoh emang aku fikirin. Paling juga dia salah minum obat. Makanya jadi kayak gitu kelakuannya. Aneh!!!!!!!!!!!.

Bel pulang sekolah berbunyi dan semua siswa pun siap-siap pulang. Indies band mengadakan rapat di tempat biasa mereka nongkrong.
“gimana Shel? Lo dah ketemu sama Rino?!” tanya Siska ke Shella.
“Udah. tadi pas jam istirahat” jawabnya.
“Trus lo ngobrol apa aja sama dia?”
“Ngobrol apa nya? Orang baru juga ketemu langsung ngajak ribut tu orang!, terus gw tinggalin aja deh..”
“Loh kenapa?” tanya siska bingung.
”Dia kan orang yang udah bikin masalah sama gw!”.
“Tenang aja Shel gw pasti bantu lo kalo tu anak sampe macem-macem ma elo!”. Kata Lori.
“Apa sih kamu Lor…orang lagi kesel sama orang. Malah kamu komporin lagi”. Seru Riska.
“ emang dia bikin masalah apa sih sama lo? Sampai-sampai lo  kayaknya ga suka banget ma dia” tanya Siska.
“ dia tuh dah berani-beraninya ngerjain gw.”
“ ngerjain lo? Masa sih setau gw dia orangnya baik banget.”
“ ya, terserah lo deh mau percaya atau ga!”
“jangan jadi sewot gitu donk, gw kan cuman tanya! Trus gimana dong? Kita kan udah tentuin pemenangnya n kita udah sepakat pemenangnya tuh dia.”
”Ya abis gimana, gw emang gak suka sama tuh orang.”
“ Ya lo gak bisa gitu dong. Jangan sangkut pauitin masalah pribadi sama ini lah...”. kata siska
“ bener kata siska lagipula lirik yang dia bikin bagus banget.” Kata Riska
“Lo kan bilang sendiri sama kita. Kalau pemenang dari lomba ini harus melalu tes wawancara langsung dari lo!”. Kata Verisya
“Iya juga sih..hmm…..Ya udah deh nanti gw usahain nemuin dia lagi. Tapi gw gak janji bisa cepet wawancarain dia!” jawab Shella.

3 Hari kemudian..
Saat aku pulang sekolah, aku ingin melanjutkan perjalananku ke toko buku yang sempat tertunda karena peristiwa perkelahian melawan copet itu. di tempat kejadian perkelahian waktu itu tiba-tiba terdengar suara yang begitu kencang. Ternyata ada seorang pengendara motor terjatuh. Aku pun langsung lari ke tempat itu. Dan  ada beberapa warga yang menolong pengendara motor tersebut. Alangkah kagetnya aku ternyata setelah ku dekati dan ku buka helmnya.
“lah inikan si cewek itu.”
Ia tidak sadarkan diri, mungkin ini akibat benturan di kepalanya. “Adek kenal sama dia?” tanya salah seorang warga. Lalu aku berkata bahwa aku kenal dengan cewek itu. “ Iya pak dia teman sekolah saya.” “Ya sudah ini adek cepat bawa kerumah sakit terdekat.” Saran seorang warga.”baik pak akan segera saya bawa. Ini Motor dan helm teman saya tolong di titip dirumah bapak ya? Nanti setelah dari Rumah sakit saya ambil lagi.” Aku pun tidak berdiam diri saja, segera ku bawa cewek itu ke rumah sakit terdekat.
Aku menyetop angkot yang kosong lalu cewek itu ditidurkan berbaring di angkot dengan kepala bersandar ke pahaku.Dalam hati ku berkata “Sebenarnya ni cewek cantik tapi sayang kelakuannya tidak secantik wajahnya”. Tidak lama kemudian aku pun sampai di Rumah Sakit. Para medis UGD yang melihatku menggendong Shella langsung membawa kereta dorong untuk mengangkut Shella ke dalam. Aku diminta untuk menunggu sebentar di luar. Aku menitip pesan ke pak satpam yang bertugas di dekat UGD bahwa aku akan pergi dulu untuk mengambil motor cewek itu.
Tidak lama aku sampai ke rumah warga yang aku titipkan motor tadi. Dan aku pun membawa motor tersebut ke rumah sakit. Untung lah motor nya masih bisa jalan jadi bisa aku bawa. Ku fikir mungkin dia hanya terbentur kepalanya jadi ia tidak sadar diri. Ini bisa dilihat dari kondisi motor yang tidak mengalami kerusakan yang serius.
Sampailah aku di rumah sakit. Aku dipersilahkan masuk oleh petugas medis untuk mendaftarkan cewek itu ke tempat pendaftaran pasien. Aku sedikit bingung harus bagaimana karena aku tidak tahu siapa nama cewek itu. Aku meminta izin kepada petugas RS untuk bisa bertemu dulu dengan dia. Akan tetapi, Sewaktu aku masuk ke ruang perawatan, ku lihat dia masih belum sadarkan diri. Aku pun duduk dan memeriksa tas dia untuk mengetahui siapa namanya. Didalam tas tersebut ada buku-buku serta HandPhone dan Dompet dia. Kulihat Kartu pelajarnya. Dari situ aku tahu bahwa namanya itu Shella. Kemudian aku memeriksa HandPhonenya dan ketika aku ingin mencari no rumah atau no orang tuanya. Aku melihat foto orang yang ku kenal di wallpaper HandPhonenya. Aku sangat terkejut ternyata dia adalah temannya Siska. Aku segera menelpone siska menggunakan HP Shella karena kebetulan hp ku Lowbat.
“Hallo Shel lo kemana aja?”. Tanya siska yang menyangka yang menelphonenya adalah Shella.
“Hallo Siska..Ini aku Rino”. Jawabku.
“Loh kok lo pake hp Shella sih?” tanya nya heran.
“Udah kamu jangan banyak tanya. Mendingan kamu cepat kesini aja ya!, temanmu mengalami kecelakaan. Sekarang dia ada di UGD PMI.”
“Hah? Shella kecelakaan? Ok tunggu sebentar ya gw ke sana sekarang.”
Siska menghubungi semua temannya. Aku menunggu Siska datang dikursi depan ruang UGD. Tidak lama kemudian Siska dan Ketiga temannya pun sampai ke RS. Siska menanyakan kepadaku tentang kecelakaan yang terjadi kepada temannya.
“Rin gimana keadaan Shella?” tanya Siska Kepadaku.
“Iya gimana tadi kata bidan?” tanya salah seorang teman Siska dengan lugunya.
“Bidan? Emangnya Shella mau beranak apa? Sekalian aja Mantri!...” Jawab temannya yang lain.
“Hei udah-udah kalian kebiasaan deh gak dimana gak dimana berantem berisik terus...gak nyadar apa disini tuh Rumah sakit?” Lerai Siska.
“Iya deh Sorry...sorry abis ni anak satu Oneng banget!”.
“iya, gimana keadaaan Shella? Dimana dia sekarang ?” tanya seorang cewek yang aku tidak kenal tapi cewek itu sangat-sangat cantik sekali, dan tatapan matanya lembut sekali.
“Keadaannya sih baik-baik aja..cuma, dia belum juga sadarkan diri, dia ada di ruang sebelah sana”. Jawabku sambil menunjuk ruang tempat shella dirawat. Kemudian cewek tadi dan 2 cewek teman Shella berjalan kearah ruang itu untuk melihat keadaan Shella dan hanya Siska yang masih duduk di sebelahku.
“Emang gimana kejadiannya?”.
“Iya aku juga gak tau persis, sebab kejadiannya cepet banget..tapi sepertinya ini kecelakaan tunggal, karena kulihat tidak ada kendaraan lain disana. Mungkin dia terjatuh karena jalanan yang licin dan dia kurang berhati-hati.”
“Oh begitu toh kejadiannya…”
“Oh iya ini tas Shella dan ini kunci motornya. Motor Shella aku parkir di parkiran depan. Dan karena disini sudah ada kalian..aku mohon pamit.”
“Eh lo mau kemana Rino? Baru juga kita ketemu..”. kata Siska.
“Maaf Sis aku harus segera pulang, sudah malam dan ada tugas  sekolah yang harus aku kerjain.”
“Yaudah deh klo begitu Rin. gw sama temen-temen mau ucapin banyak-banyak terima kasih banyak sama lo. Terus ini gw mau minta tolong lo lagi.”
”Apa?”
 “Lo bawa motor Shella ke rumah lo dulu..ntar gw ambil besok.”
“Loh kenapa gak kamu aja yang bawa?”
“Gw kan bawa mobil, sedangkan yang lainnya gak ada yang bisa bawa motor.”
“Oh ya sudah kalo begitu aku bawa dulu motornya.”
“Iya hati-hati ya Rin?! Gw gak mau lo celaka.”
Aku pun pamit kepada teman-temannya Siska. Termasuk ke teman Siska yang cantik itu. Setelah itu aku mengambil motor Shella di parkiran. Sepanjang perjalanan ke rumah menggunakan motor Shella, entah mengapa aku jadi kepikiran terus sama Shella. Aku takut sesuatu terjadi sama dia. Terus tadi aku ngerasa ada yang aneh dengan tatapan mata Siska. Dia melihatku tidak seperti biasanya. Selain itu aku bertemu dengan cewek yang sangat-sangat cantik, siapa ya namanya? aku lupa lagi. kenapa tadi gak kenalan sama temen-temennya siska ya?. Pastikan dya satu sekolah juga sama aku.
Ya Allah, semoga aku bisa bertemu dengan dia lagi. Amin...
-bersambung-  
Read more ...
Senin, 28 Oktober 2013

CARA ISLAM MENGOBATI KEMBUNG DAN SENDAWA

Pembaca Blog tercinta, kali saya ingin berbagi tips dari pengalaman saya yang sering banget bersendawa. Setelah mencari-cari cara menyembuhkannya atau mengurangi sendawa tersebut, dapatlah tips dibawah ini. Selamat mencoba.

CARA ISLAM MENGOBATI KEMBUNG DAN SENDAWA

DALAM dunia medis, bersendawa dikenal dengan istilah aerophagia. Meskipun bukan penyakit, bersendawa bisa membuat anda merasa tidak nyaman dan malu. Untuk itu perlu diketahui penyebab dan bagaimana cara mengatasi gangguan ini, berikut beberapa cara sederhana yang bisa menjadi pilihan Anda.

Cara ini saya dapatkan dari sini ga di sangka Alhamdulillah sendawa yang saya alami selama 3 hari berturut-turut perlahan menghilang berikut caranya.

Berdirilah dan lakukanlah posisi ruku’ sebagaimana kita ruku’ dalam sholat. Saat kita ruku’ kita menahan nafas, semampunya. Bila sudah selesai, coba berdiri sempurna [i'tidal] dan tunggu sebentar untuk memastikan apakah sendawanya hilang apa belum. Biasanya, dalam sekali ruku’ dan menahan nafas sendawa bisa hilang, namun bila belum juga, silakan diulangi gerakan seperti itu lagi.

Pengalaman pribadi, tidak sampai tiga kali melakukan hal ini sendawa insyaAllah hilang. Benar-benar suatu cara yang mudah dan efisien dalam menghilangkan sendawa.

Nah untuk menghindari kebanyakan gas di dalam perut yang mengakibatkan sendawa coba hal di bawah ini :

Makanan dan minum perlahan. Cara ini bisa mengurangi jumlah udara yang tertelan. Selain itu, cobalah hindari minum melalui sedotan.

Hindari minuman berkarbonasi dan bir. Minuman ini melepaskan gas karbodioksida.

Hindari permen karet dan permen keras. Saat mengunyah permen karet atau menghisap permen keras, Anda menghirup udara lebih banyak dibandingkan normal.

Jangan merokok. Saat menghisap rokok, Anda juga menghirup dan menelan udara.

Periksa gigi palsu Anda. Gigi palsu yang tidak terpasang dengan benar akan membuat Anda menelan lebih banyak udara saat makan atau minum.

Obati heartburn.Heartburn (naiknya asam lambung melalui kerongkongan) ringan bisa ditangani dengan antasida yang dijual di apotek. Jika gangguan Anda tidak sembuh juga, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
KEMBUNG dan bersendawa merupakan hal yang alami. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh udara yang tertelan atau udara dari makanan yang dipecah dalam proses pencernaan. Akan tetapi, jika masalah gas ini sudah mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, berarti masalahnya lebih serius.

Untuk mengurangi atau mencegah gas dan mengurangi rasa sakit akibat gas ini, berikut beberapa langkah yang bisa menjadi panduan Anda:

Kembung
Saat gas tidak dikeluarkan melalu sendawa atau buang angin, gas tersebut akan menumpuk dalam perut dan usus, sehingga memicu kembung. Perut kembung seringkali disertai rasa sakit di perut, baik ringan atau tajam. Buang angin atau buang air bisa membantu meredakan sakit.

Perut kembung bisa terkait dengan:
• Makanan berlemak. Lemak menunda pengosongan perut dan bisa meningkatkan perasaan kenyang atau penuh.
• Stres atau kecemasan.
• Kebiasaan merokok.
• Infeksi, penyumbatan atau penyakit gastrointestinal.
• Irritable bowel syndrome, kondisi yang ditandai dengan sakit dan kram perut serta perubahan fungsi usus.
• Kondisi seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa, kondisi di mana usus tidak bisa mencerna atau menyerap komponen makanan tertentu.

Untuk mengurangi kembung, cobalah mengurangi jumlah asupan makanan yang menghasilkan gas. Banyak karbohidrat yang menyebabkan gas. Berikut beberapa makanan yang menghasilkan gas:
• Kacang panggang
• Brokoli
• Kol
• Minuman berkorabonasi
• Kol bunga
• Permen karet
• Buah seperti apel, peaches dan pir
• Permen keras
• Selada

sumber:
Read more ...
Minggu, 27 Oktober 2013

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut Pada Anak?

Bagaimana Hilangkan Rasa Takut Anak?
RASA takut yang dialami anak adalah hal biasa. Namun, ada baiknya para orangtua membantu mengatasinya agar ketakutan tersebut tak berlanjut menjadi fobia.

Merasa cemas dalam situasi tertentu yang tidak nyaman, tentu tidak pernah menyenangkan. Namun, ketakutan sebenarnya merupakan suatu keadaan alamiah yang membantu individu melindungi dirinya dari suatu bahaya, sekaligus memberi pengalaman baru. Bahkan, pada anak-anak, perasaan seperti ini tidak hanya normal, tetapi juga sangat dibutuhkan.

Merasakan dan mengatasi rasa cemas dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman-pengalaman yang membingungkan dan situasi yang menantang dalam kehidupan. Memiliki ketakutan dan kecemasan terhadap hal-hal tertentu sebenarnya bisa membantu anak menjaga tingkah lakunya. Contohnya, seorang anak dengan ketakutannya terhadap api akan membuatnya menghindari bermain dengan korek api.

"Ditularkan" Orangtua

Ironisnya, ketakutan pada anak justru muncul karena "ditularkan" orangtuanya. Karena takut pada sesuatu atau kondisi tertentu, tanpa sadar orangtua akan melarang anak dengan cara menakut-nakutinya. Misalnya mengatakan, "Awas ada kucing, nanti kamu dicakar!" Atau, "Pokoknya, kalau makannya nggak habis, Mama panggilin dokter biar nyuntik kamu!"

Memang, metode semacam ini amat tokcer untuk "memaksa" anak mau menuruti keinginan orangtua. Alhasil, anak selalu takut jika melihat bahkan mendengar suara sosok siapa pun atau binatang yang baginya telanjur dianggap menyeramkan. Padahal, sosok ataupun binatang yang selama ini dianggap menakutkan anak itu sebetulnya sama sekali tak berbahaya.

Bentuk ekspresi ketakutan itu sendiri bisa macam-macam. Biasanya lewat tangisan, jeritan, bersembunyi, atau tak mau lepas dari orangtuanya. Biasanya, rasa takut ini akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. Saat anak merasa aman dengan dirinya sendiri ataupun lingkungannya, hilanglah rasa takut tadi. Tentu saja diperlukan dukungan orangtua.

Yang jadi masalah adalah jika rasa takut mengendap dan tak teratasi sehingga berpengaruh pada aktivitas sehari-hari anak. Bahkan, bisa mengarah jadi ketakutan yang bersifat patologis. Malah, bisa berlanjut ke fobia alias ketakutan berlebihan karena pernah mengalami kejadian tertentu atau trauma.

Trauma tersebut dapat berupa psikologis atau fisik. Misalnya gara-gara takut tikus; tiap kali melihat hewan itu, dia akan menjerit ketakutan. Fobia juga mulai setelah adanya tekanan yang umum dalam kehidupan. Sekali fobia telah terjangkit, maka dapat menjalar ke panca indra lainnya.

Jika sampai mengarah pada fobia, kehidupan anak dapat terhambat. Bahkan, jika terlalu hebat rasa takutnya, si anak tidak dapat berbuat apa pun. Mengapa? Karena bagi sebagian orang, fobia sulit dipahami. Itu sebabnya, hal ini sering dijadikan bulan-bulanan, ejekan, ledekan teman-teman sekitarnya.

"Jika tidak dilakukan terapi dan perawatan intensif, anak-anak yang menderita ketakutan berlebihan ini akan berisiko besar membawanya hingga dewasa kelak," jelas Lena Reuterskield, terapis fobia dari The Swedish Research Council.

Dua Golongan

Objek ketakutan anak itu dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu ketakutan terhadap suatu benda atau binatang tertentu, misalnya api, kecoa, tikus. Lalu, ketakutan terhadap situasi tertentu. Takut akan tempat terbuka atau takut ketinggian misalnya. Jenis ketakutan terakhir adalah ketakutan terhadap suatu suasana sosial tertentu. Misalnya, takut berada di kelas baru.

Untuk mengatasi rasa takut yang berlebihan pada anak, yang harus dilakukan orangtua adalah membangunkan konsep diri anak yang positif sehingga percaya diri sebagai modal untuk memasuki dunia luarnya. Usahakan anak mengenal namanya dengan segala predikat positif yang disandangnya. Beri kesempatan anak berinteraksi dengan dunia luarnya. Libatkan dalam setiap aktivitas sosial yang memungkinkan keterlibatannya, misalnya menghadiri pertemuan keluarga atau belanja di toko.

Tidak kalah penting adalah membangun komunikasi dengan anak selama proses interaksi berlangsung. Orangtua mengenalkan orang-orang, tempat atau suasana yang terjadi selama kegiatan tersebut berlangsung. Menanyakan dan memahami perasaan yang dialami anak selama kegiatan berlangsung. Selain itu, berikan jaminan bahwa lingkungan tempat dia berada sekarang merupakan tempat yang menyenangkan dan dipenuhi orang-orang yang menyenangkan pula.

Sebaiknya orangtua juga menanamkan sifat keberanian. Mulailah dengan hal-hal yang kecil. Misalnya mulai membiasakan anak ke kamar mandi sendiri. Jika anak sudah menginjak usia 3 atau 4 tahun, ada baiknya orangtua mulai membiasakan si kecil untuk tidur sendiri. Mematikan lampu saat tidur juga bisa mulai dicoba.

Orangtua juga dapat melakukan sikap empati dan mendukung. Sikap empati dapat ditunjukkan orangtua dengan cara memahami dan memandang hal tersebut dari sudut pandang anak. Bantulah anak memahami apa yang sedang dia alami atau rasakan saat itu.

Berikanlah kesempatan kepada anak untuk membicarakan apa yang sedang dia rasakan atau yang sedang dia alami tersebut. Berikanlah penjelasan dan yakinkanlah secara bijak kepadanya bahwa apa yang ditakutkannya tersebut adalah tidak benar.

Berikan Mainan

Pada saat anak merasa takut, mainan adalah salah satu hal yang dapat menghibur anak. Ketika anak sakit misalnya, mainan yang mereka sukai dan memadai pula untuk kondisi mereka dapat digunakan sebagai pendamping mereka sehingga ada hiburan yang mereka rasakan. Selain itu, mainan juga dapat mengalihkan perhatian dari stres yang anak alami.

Jika ketakutan anak terlihat berlebihan seperti penyebab stres, ini mungkin adalah sebuah pertanda akan kebutuhan untuk mencari pertolongan dari luar seperti pada konselor, psikiater, atau psikolog. Para orangtua sebaiknya memperhatikan polanya. Jika insiden ini bisa diselesaikan, jangan membuatnya lebih signifikan lagi dari itu.

Namun, jika polanya terlihat terus-menerus sama, orangtua harus melakukan tindakan. Jika tidak, fobianya akan terus berpengaruh pada anak. Hubungilah dokter atau ahli kesehatan mental yang terbiasa bekerja sama dengan anak-anak dan remaja. (ksi/ozc/tin)

Sumber: Bali Post
Read more ...
Kamis, 24 Oktober 2013

Cinta Itu Rumit, Gak bisa Ditebak "Misi Balas Dendam"

Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
by : Deva Ardiansyah
Cerita Sebelumnya....

"Misi Balas Dendam"
Besok harinya…
    Pagi hari saat dikelas, aku sudah mempunyai rencana bagaimana membalas dia. Saat jam istirahat dimulai, aku mencari cewek itu dikantin. Mungkin saja dia akan datang lagi kesini. Dan…sepertinya rencanaku akan berjalan lancar. Cewek itu benar saja datang lagi ke kantin. Dia datang sendirian. Saat dia berjalan, tiba-tiba saja…cewek itu terpeleset jatuh. Orang-orang yang melihat sontak mentertawakan dia. Dia terjatuh karena aku sengaja melemparkan Es batu kearahnya dan pas sekali didepan dia, sehingga dia menginjak es tersebut dan jatuh seketika.
    "Rasain tuh cewek bandel. Itulah ganjaran bagi orang kaya kamu". Saat dia terjatuh, aku melarikan diri dengan berjalan santai kearah kelasku seolah-olah aku tidak berbuat salah. Cewek itu langsung bangun dengan rasa malu. Diapun mencari tau siapa yang sudah berani melemparkan es batu itu. Kemudian ada orang yang memberitahu dia bahwa tadi ada cowok yang melemparkan es batu itu, tapi dia tidak kenal siapa orangnya.
“Ini pasti kerjaannya cowok aneh itu..kayaknya dia mau bales dendam sama gw!”
    Saat pulang sekolah, aku menyempatkan untuk sholat lagi dimushola sekolah. Kali ini aku memasukkan sepatuku kedalam tas dengan dibungkus plastik sebelumnya. Ini aku lakukan untuk mengantisipasi kejadian sebelumnya ditempat ini.
    Kali ini aku harus lebih waspada lagi dengan cewek itu. Dia pasti akan mengerjaiku lagi. Dan kalau aku sampe lengah pasti aku akan kena keisengannya itu. Setelah selesai Sholat dan memakai sepatuku lagi, aku langsung pulang.

Keesokan harinya..
    Saat aku sedang membaca buku diperpustakaan, ada seseorang yang datang menghampiriku dari belakang dan menepuk punggungku. Ternyata dia cewek itu lagi. Aku fikir dia pasti akan cari gara-gara lagi denganku. Tapi ternyata fikiranku salah. Dia meminta maaf kepadaku karena telah mengerjai aku saat itu.
“Hei ketemu lagi…” kata dia sambil nepuk punggungku.
“Ngapain kamu disini? Mau ngerjain aku lagi?” tanyaku ketus.
“Jelek amat sih fikiran lo?! Justru gw kesini mau minta maaf sama lo..Maafin gw ya? Gw ngaku salah sama lo…and gw janji gak bakalan ngerjain lo lagi.”
“Beneran kamu nyesel udah ngerjain aku kemarin?”
“Iya Serius..swer..sumpah demi Allah.”
“Oke kalo gitu aku maafin..tapi awas saja kalo kamu ingkar janji.”
“Iya…gw kan udah janji tadi..Oke deh gw cabut dulu..makasih ya lo dah mau maafin gw…Yuk ya...bab bye...”
    Setelah meminta maaf, cewek itu pergi keluar perpustakaan. Tapi rasanya ada yang aneh, kenapa tiba-tiba aja dia minta maaf? Aku masih belum percaya, sepertinya masih ada yang janggal sama dia.
    Waktu istirahat telah usai aku bergegas kembali ke kelasku. Sepanjang perjalanan ke kelas, orang-orang yang melihatku entah mengapa tertawa kegelian. Emangnya ada yang lucu apa sama diriku? Aku tidak memperdulikan orang-orang yang mentertawaiku itu. Sampai tak sengaja aku melintasi sebuah jendela kelas, dari situ aku melihat ada sesuatu yang menempel dibelakang punggungku.
    Ternyata ada kertas yang menempel dipunggungku. segeralah aku melihat kebelakan pungguh. dan ternyata yang menempel itu adalah selembar kertas dengan satu kalimat tulisan. Kertas itu bertuliskan “Aku orang gila..tertawa lah sepuasnya!”. Begitu lah isi tulisannya. Siapa ya yang menempelkan kertas ini?, perasaan tadi aku tidak merasa ada yang menempelkan kertas itu. Sesampainya dikelas, aku baru ingat tadi ada orang yang menepuk aku dari belakang. Orang itu tak lain adalah Cewek itu!. Ternyata benar firasatku tadi. Gak mungkin dia bisa tiba-tiba minta maaf sama aku.
    Kepalaku memanas seakan-akan mau meledak seperti gunung yang mau meletus. Aku jadi dendam sama dia. Kenapa ya ada cewek kayak gitu didunia ini. Aku berfikir untuk membalas perbuatan cewek itu tadi. Namun aku mengurungkan niatku setelah aku mendengar perkataan Bu Iis guru Pendidikan Agamaku yang mengatakan bahwa perbuatan Dendam itu sangat tidak disukai Allah. Dan pelaku atau orang pendendam itu hidupnya tidak akan bahagia.
    Sudahlah tak perlu aku fikirkan cewek itu. Lebih baik aku fokus belajar karena aku sebentar lagi akan menghadapi ujian. Kalau aku memikirkan yang gak penting kayak gini nanti malah merusak konsentrasiku dan menghabiskan aku saja.
    Seperti biasanya aku Sholat dulu sebelum pulang sekolah. Tak lupa aku mengamankan sepatuku lagi. Setelah selesai Sholat barulah aku pulang. setelah sholat tadi, aku mendoakan cewek itu supaya cepet bertobat and berubah. Sayang sekali kalo punya wajah seperti bidadari, tapi berhati iblis.
-bersambung-



Read more ...
Selasa, 22 Oktober 2013

Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak "Dua Pribadi Yang Berbeda"

Judul : Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
Oleh: Deva Ardiansyah
-Cerita Sebelumnya-
"Dua Pribadi Yang Berbeda"

Di Dalam Kamar
Sambil membaringkan tubuhku di kasur. Aku membayangkan tentang kejadian-kejadian yang terjadi disekolah. Disamping ada kejadian buruk karena harus ketemu cewek cantik tapi menyebelin, tapi ada juga kejadian yang menyenangkan karena bisa ketemu sama cewek jagoan dan baik hati. Saking lelahnya, Aku berbaring dikasur sampai-sampai aku ketiduran.
Setelah bangun aku bergegas mandi dan siap-siap pergi ke counter hp dekat rumah. Aku pergi ke counter hp tersebut dan mendapatkan lagi Hp ku yang belum selesai diperbaiki. “Untunglah masih bisa aku pinjam SIM cardnya. Sesampainya dirumah, aku langsung memasukkan SIMcard ke hp yang dipinjamkan oleh siska tadi. Setelah itu barulah hp tersebut ku aktifkan . Oh iya ini nomer hp nya siska yang dia berikan tadi dimobil..coba ku save dulu deh nomernya. Setelah itu aku mencharge hp tersebut karena kulihat batrainya sudah low.

Malam harinya aku iseng-iseng menelephone siska dan ternyata siska pun merespon.
”Hallo..”
“Met malem siska, ini aku Rino”
“Rino?, Rino mana ya?”
“Rino yang tadi siang ketemu...”
“OH iya...Rino Shaleh ya?, ini no lo?.”
“Iya ini nomer hp aku”
“Ternyata lo tepat janji juga ya?”
“Iya terima kasih atas pujiannya. Lagi ngapain nih sis? Aku ganggu gak?”
 “Ah nggak apa-apa..gw Cuma lagi dengerin lagu aja nih sambil baca buku”
“Oh...baca buku toh..baca buku apa nih? Boleh tau gak?”
“Biasa buku anak muda..Eh gimana luka lo? Masih kerasa sakit?”
“Ah ga apa-apa kok, cuma luka kecil gini, Hmm...oke deh Sis..udah dulu ya?, aku telphone kamu cuma pengen ngasih tau aja ini no hp ku..”
“eh tunggu sebentar!..gw mau tanya dong?..Lo ikut lomba buat lirik lagu Indies Band ya?”
“Iya.. kok kamu tau?”
“Iya gw baru inget, Gw kan baca lirik lagu dimading, trus gw inget salah satu pesertanya tu namanya Rino. Ya gw tadi nanya nya asal tebak aja.
"oh...gitu"
Tapi benerkan lo yang nulis lirik lagu itu?, Karya lo bagus juga ya?”
“Makasih sebelumnya, tapi masa sih lirik kayak gitu bagus?”
“Iya beneran Swerr...Serius..gw gak boong. Lirik lagu lo tuh bagus banget!, Lo dapet inspirasi dari mana tuh? Pasti dari cewek lo ya?”
“bukan..bukan...aku gak punya pacar! ya...pokoknya aku terinspirasi dari orang yang begitu berarti dalam hidupku.”
 "Siapa tuh? Boleh tau gak?, cerita dong sama gw..."
"Eits....Rahasia dong...nanti suatu saat pasti akan aku kasih tau siapa orangnya"
“Oh..gitu ya?, yaudah deh kalo lo gak mau bilang, gw gak bakalan maksa.”
“Eh sis udah dulu ya nanti aku hubungin kamu lagi.”
“Oke ...makasih ya udah telephone gw.”
Ketemu Cewek Itu lagi...
Besok hari nya aku kembali beraktivitas seperti biasa. Setelah sampai di sekolah, aku berdiam sejenak di bangku yang ada dibawah pohon rindang. Ini adalah salah satu kebiasaanku. Pohon rindah ini adalah salah satu tempat favoritku untuk menemani kesendirianku. Namun sungguh sial, disitu aku ketemu lagi sama cewek super jutek sama seorang temennya. Awalnya dia gak mau negur aku, tapi karena dia lihat ada perban ditanganku, dia penasaran juga ingin tahu.
“Hei cowok aneh. Lagi ngapain lo disitu? Nyari ilham ya? Kayak dukun aja loh...” begitulah kata cewek itu memulai.
Aku hanya diam dan tak memperdulikan omongan cewek tadi. Anjing menggonggong kapilah berlalu. Aku sudah terbiasa dengan hinaan atau ledekan orang-orang. Jadi kalau segitu aja sih belum ada apa-apanya menurutku.
"Wei...lo denger gak gw lagi ngomong sama lo!".
Aku tetap tidak bergeming, seolah tidak ada suara orang sedikit pun.
"Wei jawab dong kalo ada orang lagi nanya!"
Mendengar kata itu, aku pun angkat bicara. 
"Kayak ada suara orang, tapi dimana ya? ih takut ah. jangan-jangan suara siluman." aku pergi berlari tanpa melihat kedua orang itu.
"Sialah tuh cowok! bilang gw siluman. sok sok gak lihat gw lagi?, Awas lo ya gw bakal kasih perhitungan sama lo. liat aja nanti"
“Tuh cowok siapa sih Shel?”
“Duh, Lori..ngapain sih lo nanyain dia? Dia tuh cowok aneh yang gak penting sama sekali tau nggak?”.
“tapi lo kok bisa kenal ama dia sih?”
“hah Kenal?, gak mungkin lah gw kenal sama dia! tapi mungkin gw lagi sial aja gak sengaja aja pernah ketemu sama ntu orang.”
“Tapi lo kok bilang cowok aneh sih? Padahal ya kalo gw liat sih tuh cowok manis juga.”
 “cowok kayak gitu, lo dibilang manis?...dasar aneh lo. selera lo gak banget sih?.mungkin lo ma dia cocok..sama-sama aneh!, udah deh jangan ngomongin dia lagi. Ngabisin waktu aja.”
“Ehm... lo hati-hati aja Shel kalo ngomong…biasanya kalo kayak gitu malah jadi Jodoh Loh..”.
“Ya nggak lah..aneh-aneh aja lo..Amit-amit deh kalo gw jodoh ma dia….Udah deh mending kita gak usah ngomongin dia lagi.”

Besok Harinya..
    Seperti biasanya aku beraktifitas rutin ke sekolah. Saat jam istirahat, aku pergi ke kantin sekolah untuk membeli lontong sayur karena tadi pagi belum sempat sarapan. Kalau biasanya sih aku lebih banyak diperpustakaan kalau jam istirahat. tapi karena blom sarapan, perut rasanya keriuk-keriuk. Tapi sial seribu sial!, Disitu aku malah bertemu lagi dengan Dia.
“Eh elo lagi…kenapa sih pagi-pagi gw udah ketemu sama lo lagi?. Bikin sial aja tau ga kalo ketemu sama lo!”
Aku diam saja tidak menggubris kata-katanya. Karena menurutku percuma diladeni juga. Daripada malu juga harus beradu omongan sama cewek. Lebih baik aku diam saja, dan fokus sama makananku.
“Eh kenapa tuh tangan lo diperban?..Makanya jadi orang jangan sok..jadi deh tuh kena batunya!”
Mendengar kata-kata itu aku mulai menanggapinya. Sudah tidak tahan aku dengan kata-katanya.
“Eh sorry ya mbak yang sok kecantikan…dari kemarin, dati tadi saya sudah berusaha sabar..tapi Anda malah makin ngelunjak…Maaf saja saya gak mau berantem sama cewek…lagipula saya tidak ada urusan sama situ.. Jadi gak usah tanya-tanya..mau tangan saya diperban kek di iket kek atau diapain kek. Ya terserah saya dong…”
“Berani juga lo ya ngomong gitu sama gw?!..Emang lo gak tau apa siapa gw?!”
“Emang Anda ni siapa? sekalipun Anda Anak Presiden, saya gak takut.”
    Akupun tidak banyak omong lagi, langsung saja aku meninggalkan dia. Aku malu dilihat banyak orang. Selain itu juga takutnya ada guru yang kebeneran lagi disitu. Aku takut urusannya jadi panjang.
    Setelah bel pulang sekolah berbunyi. Aku menyempatkan untuk sholat zuhur terlebih dahulu di mushola sekolah. Setelah selesai Sholat,  saatku ingin memakai sepatuku lagi, ternyata aku lihat sepatuku hanya ada sebelah saja. Aku cari disekitar mushola tersebut namun tetap saja tidak ketemu. Aku tanya orang-orang yang ada disekitar mushola pun tidak ada yang melihatnya.
    Aduh bagaimana ini? masa aku harus bertelanjang kaki pulang kerumah?. Untung saja dimushola itu ada sandal jepit yang sudah jelek, malah kalau bisa dibilang sudah hampir putus. Aku pinjam sandal itu ke pengurus mesjid dan Alhamdulillah diberi pinjam. Terpakasa Aku harus rela menggunakan sandal itu daripada aku harus bertelanjang kaki pulang kerumah karena untuk beli sandal jepit diwarung, uangku tidak cukup. Hari ini aku memang hanya bawa uang pas-pasan saja.
    Saat aku menunggu bis kota dijalan, tiba-tiba ada motor yang menghampiriku. Kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Hei orang aneh…Lo nyari Ini ya?”. Katanya sambil memperlihatkan sepatuku yang hilang tadi.
“Hei kembalikan!!”
“Lo mau ini?!..nih coba kejar gw!”. Cewek itu pun menancap gas motornya.
“Hei tunggu!!”. Aku pun berlari mengejarnya sampai-sampai sandal jepit tadi putus..
“Woi tunggu..kembaliin gak?!...”. aku masih berusaha mengejarnya.
“Ha ha ha…ayo coba kejar gw..”. Kata cewek itu sambil mengendarai motornya tidak terlalu kencang itu.
    Aku tidak sanggup lagi mengejarnya. Capek sekali. Kakiku juga sakit karena tidak menggunakan alas kaki. Setelah dia melihatku berhenti mengejar, ia pun berhenti. Kemudian dia melemparkan sepatuku ke sebuah tong sampah.
“Huh…payah lo…nih gw kembaliin sepatu lo yang bau ini!!”. katanya sambil melemparkan sepatuku kedalam tong sampah.
    Aku berlari kearah tong sampah itu. Untunglah sepatuku hanya kotor sedikit terkena sampah yang sudah membusuk. Kemudian aku mengambil sepatuku. Sesampainya di rumah nanti harus langsung aku cuci nih sepatu. Kalau tidak, aku bingung besok harus pake sepatu yang mana?. Kemudian aku memakainya walaupun sedikit basah dan bau sampah. Aku terpaksa harus memakainya karena sandal jepit tadi putus. Huh..cewek sialan, jadi dia toh yang ngerjain aku. Lihat aja besok, aku akan membalasmu.
-Bersambung-
Read more ...

Cinta Itu Rumit Gak Bisa Ditebak "Cewek Jagoan"

Novel : Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
By: Deva Ardiansyah
Cerita Sebelumnya...
"Cewek Jagoan"

Di Papan Mading
Jam istirahat pun tiba. Osis divisi mading menempel semua lirik lagu yang dilombakan. Karyaku pun ada disitu. Disitu ada sekitar 10 peserta yang mengikuti lomba tersebut. Peserta lomba mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Semua siswa pun ramai-ramai melihat karya-karya tersebut sampai-sampai aku tidak bisa melihatnya. Sampai bel masuk kelas lagi berbunyi, aku tidak sempat melihat lirik-lirik lagu tersebut.
Barulah pada saat pulang sekolah aku bisa melihat semua karya yang ditempel dimading. Ketika sedang melihat mading tiba-tiba ada cewek yang datang menghampiriku. Ternyata dia itu cewek cantik tapi nyebelin yang  ketemu tadi pagi.
“eh Elo yang tadi pagi kan?”
“Maaf, kamu bicara sama saya?"
"Iya sama lo lah! sama siapa lagi? emangnya gw ngomong sama setan apa?!"
"Oh...Kirain...”
“Enak aja lo! jangan sembarangan lo ya kalo ngomong!, Lagi ngapain lo disini?”
“Memangnya kamu tidak lihat apa? Aku lagi baca!!”
“Emangnya lo ngerti apa sama lirik lagu?”
“ngerti gak ngerti kan urusan saya! gak penting kan buat kamu ?!”
“Nyebelin banget sih lo jadi orang. Baru kali ini gw ketemu orang aneh kayak lo!. Untungnya hari ini gw lagi males ribut! apa lagi sama cowok cupu kayak lo!”
Dia pun pergi sambil mengancam “Awas lo ya kalo ketemu lagi!?”. “Gw kasih perhitungan sama lo!”
“Aku tidak takut! Apa lagi kalo yang ngancem Cuma anak cewek kayak kamu!”
Dia pun berlalu begitu saja. Aku melanjutkan kembali membaca semua lirik lagu yang ditempel disitu. Aku fikir karyaku ini adalah yang terbaik dan yang akan memenangkan lomba ini, karena ku lihat hampir semua lirik lagu yang tertera disini mengisahkan tentang PATAH HATI.
Setelah selesai membaca semua lirik lagu yang ikut lomba, aku kemudian langsung pulang dengan berjalan kaki menuju jalan raya. Tapi, karena aku rasa masih terlalu cepat sampai rumah, ditambah lagi, aku pun tenang, hari ini ada kakak dirumah yang mejaga ibu. Jadi aku bisa pergi ke toko buku dulu yang berada dekat sekolah. Aku berjalan kaki kesana karena memang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Kira-kira 20 menit lah jalan kaki. lumayan gak pake ongkos. baca buku gratis sepuasnya disana. maklum lah kalo harus beli, mungkin uang sakuku tidak akan cukup.
Ditengah perjalanan ke toko buku aku terkejut melihat keributan. Ada 2 orang laki-laki sepertinya sedang berkelahi dengan seorang siswi SMA. Langsung saja aku pun berlari untuk membantu cewek tersebut.
“Kembaliin gak tuh dompet?” Teriak si Cewek
“Enak aja lo cewek jadi-jadian. Ini bukan urusan lo! Pergi sana sebelum kita gunain kekerasan”. Jawab kedua laki-laki tersebut.
Dari situ aku tau bahwa dua orang ini adalah copet yang mengambil dompet seorang ibu yang sedang berjalan disekitar jalan tersebut. Kedua penjahat itu pun segera melayangkan pukulan ke cewek tadi. Namun ternyata cewek itu jago membela diri sehingga tidak terkena pukulan tersebut. Walaupun si cewek tadi bisa melawan, tetapi tetaplah 2 lawan satu tidak seimbang.
Aku pun sampai ke tempat kejadian dan langsung membantu cewek tersebut. Aku langsung melayangkan tendangan ke arah kedua copet tadi dan mengenai salah satu pencopet.
“Cuih..Apa lagi nih datang satu lagi!”. Kata si pencopet yang terkena tendanganku tadi.
“Hei siapa lo?!” ngapain ada disini?!” tanya cewek itu yang sekarang ada disampingku.
“Sudah tidak usah tanya lagi. Pokoknya aku datang membantumu!”.
“Udah Roy…Kita sikat aja dua-duanya”. Kata salah seorang pencopet.
Tidak lama kemudian para pencopet pun menyerang lagi. Kali ini mereka menggunakan senjata tajam. Perkelahian pun berlangsung cepat. Kedua pencopet pun akhirnya bisa kami lumpuhkan. Tapi Aku tidak sadar, ternyata aku terkena goresan pisau, sedikit dibagian lenganku.
“Lo gak kenapa-kenapa?” tanya si cewek tadi setelah mengembalikan dompet ke ibu yang dicopet tadi.
“Aku tidak apa-apa.”
“Tapi tangan lo ngeluarin banyak darah..gw anter lo ke klinik deket sini.”
“cepet naik ke mobil gw” si cewek tadi menyuruhku naik sambil membukakan pintu mobilnya.
Kemudian aku pun pergi ke klinik terdekat diantar oleh dia....

Didalam Mobil
Cewek itu memberikan sapu tangannya untuk menutup luka dan membersihkan darahku. Sambil menyetir mobilnya, cewek tadi mengajakku berbicara...
“Lo berani juga ya?!” tanya si cewek
 “Ah nggak juga. Justru aku kagum sama kamu yang peduli sama ibu-ibu tadi. Selain itu ternyata kamu jago berkelahi juga ya?”
“nama lo siapa?”
“Namaku Rino, Rino Shaleh. Kamu?”. Aku balik bertanya.
“Nama gw Siska. Perasaan gw pernah denger nama lo...tapi dimana ya?”
 “Mana mungkin kamu tahu namaku...dikelas aja Aku ini gak banyak bergaul dengan teman-teman dikelas”.
Dalam fikirku, sepertinya Aku juga pernah lihat cewek ini deh..tapi dimana ya?.
Sambil menyetir Siska melihat tanganku yang terluka.
“Coba sini gw liat luka lo.”katanya sambil menarik tanganku.”Untunglah gak sampe dalem lukanya”.“btw makasih ya lo dah mau bantuin gw ngelawan dua orang copet tadi.”
“Oh yang itu ..ya sama-sama. Aku juga gak bisa ngebiarin begitu aja dua orang melawan satu ..apalagi yang mereka lawan itu perempuan.”
 “Eh itu dia kliniknya.” Kata siska sambil menunjuk kearah Klinik.
Disana, aku diberi pertolongan medis oleh petugas medis yang bertugas. Lumayan ada sepuluh jahitan di tanganku. Tapi aku tidak memperdulikannya, karena luka ini belum seberapa dibanding penderitaanku selama ini. Semua biaya pengobatan tanganku inii ditanggung oleh siska.
“Biayanya nanti aku ganti ya?”
“Oh nyatai aja lagi. Gak usah diganti juga gak apa-apa..yang penting lo cepet sembuh..Oh ya gw anter sampe rumah lo ya?! Rumah lo dimana?”
“Di jalan Ahmad Yani.”
“Ya udah kalo gitu…sekalian aja..gw juga lewat situ kok.” Kami pun kembali masuk kedalam mobil.
“gw kok jarang liat lo sih Rin? lo anak baru ya? Kelas berapa?.”
“Iya. aku murid baru disini. 3 IPA 2. Mungkin juga karena aku jarang nongkrong-nongkrong atau bergaul, jadi mungkin kamu gak pernah liat aku. By the way, Kamu tadi jago juga ya bela dirinya?”
“ya lumayan lah gw dikit-dikit bisa karate.”
“wah keren dong?"
"Ah biasa aja kali?!"
"Kapan-kapan boleh dong kamu ajarin aku?”
“Oh boleh-boleh aja..gw minta no HP lo dong?”
“Wah..kebeneran hp ku lagi rusak nih sis.”
“Oh ya? Ya udah. kebeneran gw punya hp gak kepake nih..lo boleh pake kalo lo mau.” siska menawarkan hp beserta charger hp lamanya yang kebeneran ada dimobil itu.
"Nggak usah deh, makasih, kamu udah terlalu banyak membantuku".
"Ya nggak apa-apa kali?!, dari pada mubajir hp ini gak kepake, mau gw jual, mungkin gak seberapa, mau gw buang apa lagi. sayang banget..."
“Benar nih aku boleh pake ini?”
“ya pake aja! toh gw udah gak pake lagi HP itu. Sekarang coba lo catet no gw..nanti kalo lo dah isi SIM Card, lo save deh tuh no gw...bis itu lo kasih tau no lo ke gw.”
“Makasih banyak ya ternyata kamu baik banget..nanti pasti aku kembalikan kalau hp aku sudah selesai  diperbaiki.”
“ ya soal gampang itu sih...”
“Oh iya tolong berenti di depan rumah yang itu” kataku sambil menunjuk ke arah rumahku.
“Oke..jadi ini toh rumah lo…”
“Makasih banyak ya udah anter aku kerumah”
“Ya sama-sama, nanti lo hubungin gw ya kalo udah ada pulsa”
“Iya pastinya..Oh iya kamu mau mampir dulu gak?” kataku basa-basi. padahal gak mungkin aku mempersilahkan dia masuk. Bisa-bisa ibu ngamuk.
“Lain kali aja deh…gw kudu buru-buru balik”. Untunglah dia gak mampir. kalo dia mau mampir, bisa-bisa kacau.
“Oke deh..Hati-hati dijalan..”
Aku pun turun dari mobil dengan luka dan perban ditanganku. Secepat kilat, Siska pun pergi dengan mobil sedannya itu.
-Bersambung-
Read more ...
Minggu, 20 Oktober 2013

Novel: "Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak" Seri: "Siapa Sih Kamu?"

Title : Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
By: Deva Ardiansyah

Cerita Sebelumnya......Klik Disini!









"Siapa Sih Kamu?"

Jam 6 pagi aku mulai berangkat menuju sekolah. Untuk sampai kesekolah aku harus rela berdesak-desakkan di dalam bus umum. Seperti biasa jam segitu bus dipenuhi oleh penumpang yang kebanyakan adalah anak sekolah dan karyawan yang akan bekerja. Sambil berdiri aku memperhatikan banyak kendaraan lain yang lalu lalang. Tiba-tiba terdengar bunyi “Jeger...!!”, penumpang sontak berteriak, adapula penumpang disebelahku terjatuh karena tidak memegang erat pada saat berdiri.
Bus pun berhenti.
Ternyata bus menabrak sebuah mobil angkot. Untung saja tidak ada yang terluka, baik itu penumpang angkot maupun penumpang bus.
Terjadilah adu mulut antara supir bus dan supir angkot. “Waduh kalau begini aku bisa telat sampai ke sekolah”. Akupun turun dari bus dan berjalan di trotoar jalan. Karena sekolah tidak jauh lagi, aku memutuskan untuk berjalan kaki. Lumayan bisa Hemat ongkos juga..hehehe.
Baru saja berjalan beberapa meter, tiba-tiba....”Des...” Air menyiprat ke arahku. Ternyata itu diakibatkan laju motor yang begitu kencang. Aku tidak tau siapa yang mengendari sepeda motor tersebut. Aku hanya melihat ciri-ciri motor dan pengemudinya. “Hei berhenti...!! !!” teriakku sambil mengejar motor tersebut.
Mendengar teriakan itu, akhirnya sepeda motor tersebut pun berhenti juga.
“Hei liat ni perbuatanmu!..Buka helm kamu!?”. Kemudian si pengendara motor pun membuka helmnya. Aku mengira dia seorang laki-laki karena dia pakai celana panjang hitam, jaket hitam, dan rambut panjangnya itu dia masukkan kedalam helm tertutup berwarna hitam. Kaget nya aku bukan main setelah ia buka helm. Ternyata ia seorang cewek yang sangat cantik. tapi, sepertinya dia tomboy. Cewek itu berambut panjang dengan jaket kulit yang bagus khas seorang rider. 
“Ada apa lo nyuruh gw berenti?” tanya dia dengan nada tinggi dan mata yang melotot.
 “gak lihat apa”. Kataku sambil menujuk ke baju sebelah kananku.
”emang baju lo kenapa?”
“kamu gak sadar apa tadi?  Kamu tuh tadi ngendarain motor segitu kencengnya sampai-sampai gak sadar menyipratin air dan mengenai aku!”
“Sorry ya itu bukan urusan gw..lagi pula siapa suruh jalan dideket kubangan air?”
    Aku gak bisa ngomong apa-apa saat itu. Aku kehabisan kata dan hampir tak dapat bicara. yang aku lakukan saat itu hanya melongo seakan gak percaya cewek macam ini ada didunia. baru kali ini aku ketemu sama cewek yang seperti ini. cantik, tapi galaknya kayak apa tau.
“...sorry ya gw buru-buru ada urusan yang lebih penting dari pada urisin orang gak jelas kayak lo..”. Cewek itu pun pergi meninggalkanku yang berlumuran air dengan sepeda motor gede nya.
“Huf...bagaimana nih?  Mana kotor dan bau lagi?.”
Sesampainya di gerbang sekolah...Aku pun pergi ke toilet untuk membersihkan bajuku. Disepanjang perjalanan aku ditertawakan oleh orang-orang yang melihatku. Tapi aku tidak menanggapi dan terus berjalan ke toilet. Untunglah masih bisa kubersihkan walaupun masih terlihat agak basah.
Sebelum masuk kelas, aku mampir terlebih dahulu ke ruangan osis. Disana aku bertemu dengan Agus sang ketua osis.
“Permisi..Assalamu A’laikum.”
“Ya Wa alaikum salam.. ada yang bisa saya bantu?”
“Maaf kalau pendaftaran lomba membuat lirik lagu kesiapa ya?”
“Oh yang itu. Sini saya bantu. Ini isi form pendaftaran dan sertakan pula liriknya.Nanti saya kasih ke panitia lombanya.”
Akupun mengisi form pendaftaran yang ada disitu. “Makasih ya…”.
“Ya sama-sama.” Setelah itu aku langsung menuju kelas.
Dari ruangan Osis aku bergerak menuju kelas. Ditengah perjalanan ke kelas tanpa sengaja aku melihat gadis yang tadi. aku gak tau ternyata dia sekolah disini juga. karena sewaktu tadi padi ketemu, dia tidak pakai rok sekolah. aku kira dia anak kuliahan. Sekarnag dia bersama ke empat temannya yang tidak kalah cantik. Mereka sedang menuju ruangan OSIS. Mau ngapain ya mereka keruangan OSIS?. Soalnya kalau ku perhatikan, mereka bukan anggota osis, tapi mau ngapain ya mereka? Ah… ngapain juga dipikirin ga ada urusannya sama aku. Akupun melanjutkan perjalananku menuju kelas.

Diruangan Osis...
Lirik-lirik lagu tersebut nantinya akan dipasang oleh divisi mading osis dalam sebuah kertas karton besar. Sebelum lirik itu dipajang dimading, Kelima orang anggota Indies band ingin melihatnya terlebih dahulu.
“Coba sini gw liat dulu”. Kata Shella kesalah satu anggota OSIS.
Kemudian kelima orang tersebut melihat dan membaca semua lirik lagu yang akan ditempel dimading.
“Wah yang ini boleh juga nih”. Kata Shella sambil menunjuk ke salah satu lirik lagu.
“Mana sini gw liat” sahut Lori dan siska berbarengan.
“Apa bagusnya Shel? Kalo kayak gini aja sih gw juga bisa bikin?”. Kata Lori.
“Alah…lo bisa apa sih Lor? Disuruh ngerangkai 1 kalimat aja lo gak pernah becus…apalagi bikin lirik lagu Lori…”. Ledek Verisya.
“Boleh juga selera lo Shel. Ini karya Rino Shaleh kelas 3 IPA2.” Kata Riska kemudian.
“Siapa sih Rino Shaleh itu?. Ada yang kenal?” tanya Shella kepada kedua temannya itu.
“Gak tau gw. Kalo Karno sih gw kenal! Anak satpam sekolah kita yang ganteng itu”. Kata Lori.
“Karno yang katro kayak gitu aja lo bilang ganteng Lor!”. Kata Verisya.
“Dia tuh ganteng tau..namanya aja keren…Karno bin Kirno..hee..hee”. Balas Lori.
“Bukan Karno bin Kirno lagi…tapi Karno bin Katro!..wk wk wk..we…”. Ledek Verisya lagi.
“Udah..udah dari tadi lo berdua tuh berantem mulu…heran deh gw!.“Mungkin lo tau sis?” tanya Shella.
“Sama gw juga gak tau n belom pernah denger nama orang ini..mungkin dia murid baru”. Jawab Siska.
“Iya juga ya? Soalnya aneh juga. masa iya dari mulai kelas 1 sampe sekarang kita gak kenal sama orang satu sekolahan?”. Fikir Shella.
Dalam lubuk hatinya, Shella masih penasaran dengan nama Rino Shaleh. Sampai-sampai ia berniat untuk mencari tau siapa itu Rino Shaleh. Baru kali ini dia membaca sebuah lirik yang menurut dia maknanya begitu dalam. Dia berfikir pasni Rino ini orangnya Keren and super romantis. Padahal dia gak tau kalo Rino itu adalah aku, orang yang ketemu dia tadi pagi.
-bersambung-
Read more ...
Rabu, 16 Oktober 2013

Novel: "Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak (Group Band Cewek & Lirik Lagu)

Title : Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
by: Deva Ardiansyah
Cerita Sebelumnya....











"Group Band Cewek & Lirik Lagu"



Pertemuan diriku dengan orang-orang tersebut bisa dibilang tidak disangka-sangka. Semuanya berawal  saat perlombaan membuat lirik lagu yang diadakan oleh salah satu Band sekolah. Perlombaan tersebut dimuat dimading dengan persyaratan lirik lagu tersebut bertemakan cinta. Band sekolah tersebut bernama “Indies Band” yang beranggotakan   Shella (vocal), Verisya (gitar), Lori (Basis), Riska (Keyboard), dan Siska (Drum). Mereka menamakan band mereka seperti itu karena memang semua anggota nya perempuan.
Shella adalah anak yang sangat cantik dan sedikit tomboy. Dia menjadi primadona disekolah. Selain itu ia memiliki suara yang sangat merdu. Banyak sekali prestasi yang pernah ia raih dari ajang lomba nyanyi, baik itu mewakili sekolah ataupun pribadi. Akan tetapi Shella lebih memilih untuk manjadi vokalis band dibanding bersolo karir. Karena menurutnya lebih keren menjadi vokalis band dibanding bernyanyi solo. Shella adalah anak satu-satunya dikeluarganya. Ayahnya seorang pengusaha sukses di indonesia, bisnisnya ada dimana-mana. Sedangkan ibunya seorang wanita karir yang jarang ada dirumah. Shella begitu amat kesepian, oleh sebab itu ia lebih senang berada diluar rumah bersama teman-temannya.
Verisya, anak yang pintar dalam memetik gitar ini disebut-sebut sebagai gitaris wanita masa depan. Hehehe...mungkin memang jarang anak perempuan bisa alat musik ini, apalagi kalau bisa mahir seperti dia.
Lori,  diantara anggota band lainnya, ia adalah yang paling dodol (kurang pintar). Tapi ia anaknya sangat humoris dan lucu. Dialah yang selalu membuat suasana grup band tersebut ceria. Ia sering bertingkah konyol kalau lagi latihan ataupun kalau lagi belajar dikelas. Pernah suatu ketika dia pernah salah masuk toilet. Tentu saja kejadian itu tidak akan pernah ia lupakan yang telah membuat orang-orang yang ada di toilet tersebut berteriak secara bersama-sama.
Riska, ia menjadi orang yang paling anggun/feminim diantara anggota band lainnya. Selain itu ia orang yang paling peduli sama perasaan orang lain.
Siska,  cewek yang begitu tomboi. Mungkin karena itulah dia yang mengisi posisi tukang gebuk drum. Karena tentunya seorang drummer harus memiliki stamina dan otot tangan serta kaki yang kuat. Selain itu siska juga jago berkelahi (maksudnya dia tuh memang atlet Karate sekolah). Jadi banyak anak cowok yang segan kalau berurusan dengan dia. Takut kena tonjok kayaknya...hehehe.
Indies Band membuat lomba lirik lagu tersebut untuk Album pertama mereka yang direncanakan 6 bulan kedepan akan segera di record. Indies band meminta bantuan dari OSIS divisi mading untuk membuat pengumuman tersebut. Jika ada lirik lagu yang bagus, Indies band akan memberikan hadiah berupa uang sebesar 500 ribu untuk pemenangnya. Selain itu jika lagunya banyak yang suka atau menjadi hits. Maka pemenangnya pun akan mendapatkan royalty dari penjualan album mereka.
Seperti biasanya jam 1 siang, aku sudah melangkah keluar gerbang sekolah. Namun tidak disangka aku tidak sengaja melihat pengumuman tentang perlombaan tersebut. Aku sangat tertarik dengan lomba tersebut. Apalagi lihat hadiah yang dijanjikan lumayan besar jika aku bisa memenangkan lomba tersebut. Akupun segera bergegas mencatat semua Informasi mengenai lomba itu, seperti persyaratan, kontak person dan batas waktu pendaftarannya.
Sepanjang perjalanan pulang, aku memikirkan perlombaan tersebut sambil mencari inspirasi yang dapat dijadikan lirik lagu. Walaupun sebenarnya aku sudah sering menulis puisi dan cerita-cerita pendek, namun aku belum pernah sekalipun terfikir untuk membuat lirik lagu.
Fikiran tersebut membuat perjalanan pulang sekolahku menjadi tidak terasa. Sewaktu aku sampai dirumah, ibuku sedang tidur dengan begitu lelapnya. Mungkin karena semalam ibu tidur begitu larut. Ia suka sekali menonton acara kontes menyanyi yang diadakan oleh salah satu stasiun tv swasta. Mungkin itu adalah acara favorit ibu. Aku membiarkan ibu menonton sampai larut malam, karena ibu suka marah jika dengan sengaja aku menyuruhnya tidur atau dengan sengaja aku matikan televisinya.
Dengan menatap wajah ibu yang begitu cantik ketika tidur seperti itu, aku tiba-tiba mendapatkan inspirasi untuk dijadikan lirik lagu. Dengan secarik kertas dan pensil, mulailah aku menggoreskan pensil ke kertas kosong tersebut. Dan jadilah lirik lagu seperti ini.

Judul : Dirimu yang membuatku bertahan

Kau adalah orang yang paling berharga dalam hidupku
Engkau adalah hidup dan matiku
Separuh jiwaku adalah kamu
Tak bisa kubanyangkan bila tidak ada kamu disisiku

Disetiap hariku, aku selalu memikirkanmu
Disetiap nafasku hanya ada kamu
Disetiap langkahku hanya ada banyangmu
Disetiap lisanku selalu ke sebut namamu

You are my everything....You are my only one
Aku masih bisa bertahan karena kamu
Semua karena cintamu ku masih bisa hidup
Dirimu yang membuatku beratahan...

Janganlah pernah kau meninggalkanku
Aku tak sanggup jika harus hidup tanpamu
Hanya bersamamu ku bisa berdiri
Kau sandaran hatiku...

Di lain tempat, tepatnya di sebuah studio band. Indies band sedang berlatih dengan begitu serius. Mereka benar-benar sangat menghayati lagu yang sedang mereka mainkan. Setelah selesai latihan, sambil beristirahat mereka berbicara mengenai lomba yang mereka selenggarakan.
“Kira-kira banyak gak ya yang ikut lomba bikin lirik lagu?” tanya Siska memulai percakapan.
“Kita lihat aja nanti.” Jawab Shella. “Gw yakin sih bakalan banyak nih yang ikutan” tambahnya. “secara hadiah yang kita janjikan lumayan gede buat mereka".
“Terus kalau gak ada yang bagus gimana sis?” tanya Lori dengan lugunya.
 “yah pasti adalah yang bagus!..masa dari sekian lirik gak ada yang bagus sama sekali..” Riska menanggapi.
“Ya udah gak usah diributin kayak gitu....kita lihat aja besok!!” Shella mengakhiri percakapan.

Esok harinya...

Hari ini aku bangun sangat pagi sekali sebelum Adzan subuh berkumandang. Jam 4 pagi aku sudah bangun. “Sungguh rekor baru” fikirku. Biasanya sih aku paling pagi bangun jam 5 pagi. Badanku rasanya sangat segar sekali pagi ini. “Hmm..hah... segarnya udara pagi”. Langsung aku bergegas untuk mandi dan melakukan ritual seperti biasa didalam kamar mandi seperti buang air dan sebagainya. 
Sambil menyiapkan baju yang akan aku pakai sekolah, aku melihat hasil karyaku yang terjatuh dilantai. Sambil senyum-senyum sendiri, aku yakin kalau karyaku ini akan jadi juaranya. Setelah semua siap dan tak lupa ku memasukkan hasil karyaku ke dalam tas, aku membuat sarapan dulu untuk aku dan seluruh anggota keluargaku.
“Hmmm..untuk hari ini enaknya aku bikin sarapan apa ya?”. “ah sebaiknya aku lihat isi dalam kulkas dulu”. Ternyata disitu hanya tersisa beberapa bahan untuk memasak. Yaitu 1 Buah telur , sayur sawi beberapa lembar dan 5 buah bakso. “Yah ternyata tinggal ada ini”.
"Ya udah deh mau gimana lagi, mungkin si abang lupa atau gak sempet belanja kemarin"
Dan....Akhirnya...Jadilah satu wajan nasi goreng istimewa ala Chef Rino Anggara.
"Sepertinya ini cukup untuk aku, ibu, adik, dan kakakku..."
Setelah selesai sarapan, tak lupa aku pamit sama  kakak yang sedang sibuk dengan daftar keperluan rumah sehari-hari. Adikku hari ini gak pulang, menginap disekolahnya karena sedang ada acara. Tak lupa aku mengecup kening ibuku yang masih tertidur pulas.
"Bu doakan Rino ya, hari ini rino mau ikut lomba lirik lagu. Kalau aku menang, aku akan ajak ibu jalan-jalan ke tempat yang indah"
Walaupun ibu sedang tidur, semoga saja ia mendengarnya dalam mimpinya.

-BERSAMBUNG-

Read more ...

Novel: "Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak" sub judul "Penghianatan yang Menyakitkan"

Title : Cinta Itu Rumit, Gak Bisa Ditebak
Story By: Deva Ardiansyah
Genre: Remaja











"Penghianatan yang Menyakitkan"


Sejak kecil Aku sudah ditinggal pergi oleh Ayahku. Ayah pergi bukan karena panggilan Ilahi, melainkan pergi bersama wanita lain dan meninggalkan 3 Orang anaknya. Entah bagaimana Ayah bisa pergi begitu saja meninggalkan kami berempat. Entah bagaimana pula perasaan wanita yang telah mengambil Ayah dari kami.
Ayahku memang lah seorang ayah yang tidak bertanggung jawab. Ayahku tidak pernah lagi menjenguk keluarganya apalagi memberikan nafkah untuk istri dan ke tiga anaknya. Untunglah Ibu masih punya Aku, adikku dan kakakku. Sejak kepergian Ayahku, kakakku lah yang mencukupi semua kebutuhan keluargaku. Selain itu, masih ada Omku yang bersedia membantu bila kami membutuhkan bantuan.  
 Kakakku kuliah disalah satu perguruan tinggi swasta di kota bogor. Kakakku memang orang yang gigih, ia kuliah sambil bekerja part time di salah satu rumah makan siap saji dekat kampusnya. Untuk biaya kuliah, kakakku mendapatkan biaya dari beasiswa yang diberikan oleh kampusnya atas prestasinya selama ini. Sungguh kakak yang sangat hebat, dia menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahku pergi.
Adikku bisa dibilang anak yang cerdas diantara teman-teman sekolahnya. Namun yang sangat disayangkan, dia itu agak bandel dan suka gak nurut sama gurunya. Pernah suatu ketika, dia tidak pernah masuk sekolah selama 1 bulan. Sampai-sampai Kakakku harus menghadap ke wali kelasnya. 
Sejak ayahku pergi meninggalkan keluarga, Ibuku mengalami gangguan kejiwaan. Malah bisa dikatakan "gila". Ibuku mengalami depresi yang sangat berat. Aku pun merasa begitu amat sedih dan menderita. Sejak kecil Aku sudah harus menanggung beban berat seperti itu. Hampir semua tetangga rumah tahu kalau ibuku gila. Hal itulah yang membuat aku dan adikku minder dengan pergaulan disekitar rumah. Tak ada yang mau bermain kerumah kami. Tak ada yang mau mengajak kami bermain. Malah lebih sering banyak yang memperolok kami
“Ibu Rino gila...Ibu Rino gila...” begitulah seterusnya ejek anak-anak sekitar rumahku.
Kesal dan jengkel sekali rasanya dikatai seperti itu. Namun aku coba sabar, dan lebih baik tidak meladeni orang-orang yang tidak penting seperti itu. Aku lebih sering dirumah menjaga ibuku yang sedang sakit. Aku sangat berharap, dengan adanya aku disisi ibu, ibu bisa tenang dan tidak kesepian. Kakakku sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya dan adikku sibuk dengan urusan-urusannya disekolah.
Sejak ibuku mengalami gangguan jiwa, ibu hanya mengenal dan bisa baik dengan anak-anaknya dan orang yang dikenalnya saja. Jika ada orang asing yang ia tidak kenal, maka ibu bisa langsung mengamuk dan mengejar orang tersebut. Pernah suatu ketika ada teman sekolahku yang memaksa ingin bermain kerumah. Sebenarnya aku langsung menolak karena aku takut nanti dia lari ketakutan kalau-kalau ibu tidak bisa menerima kehadirannya dan mengamuk. Akhirnya yang kutakutkan pun terjadi. Ibu tidak bisa terkendali dan menyeramkan. sehingga temanku itu lari terbirit-birit ketakutan. Aku takut dia akan menceritakan tentang  ibuku kepada teman-temanku yang lain. Sejak saat itu aku tidak berani untuk mengajak teman bermain kerumah. 

Penderitaan ini harus aku alami selama bertahun-tahun. Aku tidak pernah tahu sampai kapan ini semua akan berakhir. Sempat terfikir olehku bahwa Tuhan sangatlah tidak adil. tapi kakakku pernah bilang "Allah memberikan cobaan ini kepada kita, karena Allah tahu bahwa kita bisa menghadapinya, Allah tidak akan membebani ummatnya dengan cobaan yang berat diluar kemampuan ummatnya. Jadi Allah tahu bahwa kita adalah orang-orang yang kuat". Mungkin pendapat kakak itu sangat benar sekali. Kalau orang lain yang mengalami cobaan ini, mungkin orang tersebut tidak akan kuat menghadapinya. 
Kini aku sudah dewasa, umurku sudah 17 tahun. Sekarang aku sudah kelas 3 SMA dan berada dikelas favorit. Tidak banyak orang yang mengenalku. Orang-orang hanya sekedar tau aku tapi tidak ada yang mendekatiku karena mereka lihat aku orangnya aneh dan tertutup, tapi sebenarnya aku tidak begitu.  Sampai pada suatu ketika aku bertemu dengan orang-orag yangg merubah hidupku 180 derajat. 
 BACA LANJUTAN KISAHNYA HANYA DI BLOG INI.
Read more ...