Oleh: Deva Ardiansyah
Disuatu
hari ketika Indri pulang sekolah, terdengar suara aneh dari dekat tempat
sampah. Setelah ia dekati, ternyata ada seekor kucing sedang mencari ibunya.
Sungguh kasihan melihat kucing kecil seperti itu ditinggal oleh Ibunya. Karena
tak tega, Indri pun memungutnya dan membawanya pulang.
Kucing
itu bewarna kuning dan putih. Ia terlihat sangat lucu dengan bulu yang sangat
tebal. Walaupun kucing kampung, namun kucing itu punya bulu yang lebih lebat
dari kucing kampung biasa. selain itu, kucing tersebut mempunyai warna biru
yang begitu indah.
Sesampainya
dirumah, indri memberikannya makanan. Kucing itu terlihat sangat lahap sekali.
“Kucing siapa ini? lucu sekali..”. tanya Ibu Indri ketika melihat kucing tersebut.
“Ini kucingku bu…tadi aku menemukannya disekolah..aku boleh kan
memeliharanya?”. Tanya Indri. “Iya boleh saja, asalkan kamu bisa merawatnya
dengan baik.”. jawab ibu.”Terima kasih bu aku janji akan merawatnya dengan
baik”. Janji Indri.
Indri
sedikit bingung memberikan nama kucing itu.“Aku panggil kamu dengan nama apa
ya?”. Akhirnya dia memberikan nama “Yohe”. Memang sih nama itu tidak memiliki
arti apapun. Tapi menurutnya itu nama yang lucu untuk kucing gemuk seperti
Yohe.
Setiap
pagi sebelum Indri berangkat sekolah, ia tak lupa memberikan yohe semangkuk
susu. Siang harinya, ia memberikan makan yohe dengan nasi yang dicampur dengan
ikan. Ibu Indri yang melihat anaknya begitu sayang sama yohe, selalu membelikan
ikan kesukaan yohe.
Setiap hari jum’at siang,
tak lupa yohe dia mandikan dan diberikannya sampo yang wangi agar bulu yohe
tetap lembut dan wangi. Begitulah yang dilakukan Indri setiap harinya. Ia
begitu senang bisa merawat Yohe dengan baik.
3 bulan kemudian, tidak
terasa Yohe tumbuh berkembang dengan begitu cepat. Yohe yang tadinya kucing
kecil, kini telah berubah menjadi kucing dewasa yang besar. Yohe begitu
menggemaskan, sampai-sampai teman-teman Indri begitu iri dan ingin memelihara
Yohe.
Yohe begitu sangat
penurut. Dia selalu menuruti perintah Indri. Dia juga tidak jorok. Tidak Eek
sembarangan.
Pagi hari, apabila
Indri belum bangun dari tidurnya, Yohe akan membangunkannya dengan cara naik
ketempat tidur Indri dan menciumi pipi Indri. Ia yang merasa kegelian karena
diciumi Yohe, langsung terbangun dan memeluk Yohe.
Hari-hari bersama
kucing kesayagan sungguh sangat menyenangkan. Indri sering menghabiskan waktu
liburnya dengan bermain bersama Yohe, baik itu bermain dirumah ataupun
berjalan-jalan pagi disekitar rumahnya.
Hingga
suatu ketika…
Entah mengapa pagi itu
Yohe begitu ingin bersama Indri. Ia mengikuti Indri dari belakang saat ia akan
pergi kesekolah. Walaupun Indri sudah menyuruhnya untuk tidak ikut bersamanya
kesekolah, namun Yohe tetap saja mengikutinya sampai ke sekolah. Indri tidak
bisa berbuat apa-apa. Ia akhirnya memperbolehkan Yohe ikut bersamanya kesekolah
dan menunggunya diluar kelas.
“Yohe..kamu tunggu aku
disini ya?” kata Indri sambil mengelus-elus kepala Yohe. Yohe
mengangguk-ngangguk tanda ia mengerti apa yang dikatakan Indri.
Namun saat jam istirahat tiba, Indri
tidak melihat Yohe diluar kelasnya. Kemudian ia mencarinya disekeliling
sekolahnya. “Mungkin Yohe sudah kembali kerumah, makanya dia tidak ada
disekolah” Fikirnya. Ia pun kembali kekelas karena waktu istirahat sudah selesai.
Setelah
bel pulang sekolah berbunyi, Indri langsung berlari kerumah untuk memastikan
apakah Yohe benar-benar sudah kembali kerumahnya. Namun setelah sampai kerumah,
Ia tak juga dapat menemukan kucing kesayangannya tersebut.
“Bu lihat Yohe tidak”. Tanya
Indri kepada Ibunya. “Dari tadi ibu tidak melihatnya tuh.. Ibu juga bingung
biasanya kalau jam segini dia ada disini menemani ibu masak”. Jawab Ibunya.
Indri
kemudian meminta bantuan teman-temannya untuk mencari Yohe. Namun sampai sore
hari tiba, Mereka tidak juga menemukannya. Hati Indri begitu sedih. Namun ibu
Indri mencoba menghiburnya.”Sudahlah…mungkin Yohe lagi ada disuatu tempat. Ibu
yakin besok dia sudah ada disini lagi membangunkanmu dipagi hari”. Indri
memeluk Ibunya dan menangis takut Yohe tidak kembali untuk selama-lamanya.
Saat
malam tiba, Ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia selalu memikirkan Yohe dan
memimpikannya. Namun saat bangun pagi, ia tidak juga bertemu dengan Yohe.
Seketika itu pula ia menangis. Ibu yang melihatnya langsung memeluknya dan
menenangkan hatinya.
Disekolah,
ia menjadi tidak konsentrasi karena sering memikirkan Yohe. Ibu guru melihat
Indri yang biasanya periang, terlihat begitu murung. Kemudian Ibu guru
menasehati dia agar merelakan kepergian kucingnya tersebut. Indri mendengarkan
dengan baik nasihat gurunya tersebut dan mengikhlaskan Yohe yang telah hilang.
Hari-harinya
kini, ia lewati tanpa kehadiran Yohe yang begitu ia sayangi. Hingga akhirnya
dia memimpikan Yohe. Dimimpi Itu, Yohe berkata kepada Indri “ Indri…kamu jangan
terus memikirkanku. Saat ini aku sudah bersama keluargaku dan aku merasa sangat
bahagia kembali bersama mereka. Terima kasih atas kasih sayang yang engkau
berikan kepadaku. Semoga kita bisa bertemu lagi dikemudian hari..”.
Indri
yang bermimpi seperti itu langsung terbangun. Ia berfikir, mungkin itu adalah
pesan yang disampaikan kepadanya melalui mimpi tersebut. Kini ia merelakan
kepergian Yohe untuk selama-lamanya. Kenangan bersama Yohe pun tidak akan
pernah ia lupakan seumur hidupnya.
-Selesai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar