Lanjutan Cerita...
Sejak
pertemuanku dengan kak Riki di toko buku, aku sadar bahwa hidup ini sudah
ditentukan oleh Allah,
jadi aku harus banyak berdoa dan shalat agar aku kuat jalanin semuanya. Mulai
hari ini aku kembali menjadi aini
yang ceria dan penuh semangat di
sekolah, aku harus konsentrasi belajar agar nilai ujianku bagus n masuk ke
sekolah negeri.
2
minggu menjelang ujian ada hal yang membuat semangatku menurun. Papa dan mama
pisah rumah, mama kembali ke rumah kakek yang letaknya ga jauh dari rumahku.
Aku dan adikku yang masih berumur 3 tahun ikut mama pindah kerumah kakek, sedih
aku harus jauh dari papa, tapi
aku masih bisa ketemu papa sesukaku karena rumah kakek dekat dengan rumahku.
Aku memikirkan adikku yang masih kecil, seharusnya dya bahagia menikmati
hidupnya dengan orangtua yang saling menyayangi. Dya masih terlalu kecil untuk
tau pertengkaran orangtuanya, memang selama ini adikku selalu dititipkan pada
nenekku saat mama bekerja jadi dya ga tau klo mama dan papa suka bertengkar.
Kakek
dan nenekku tidak bisa berbuat apa-apa,
hanya bisa menasihati mama agar memikirkan anak-anak. Tapi mamaku tetap
bersikeras ingin pisah dengan papa, tapi papa ga mau cerai dari mama. Jadi mama pulang kerumah kakek dengan membawa aku dan adikku. Mama ga mikirin apa
perasaan papa, papa pasti sedih ga ada yang menemaninya di saat karier papa
dikantor jatuh. Waktu itu aku menjenguk papa dan membawakan masakan untuknya.
Raut mukanya sedih...
tapi saat melihat aku, papa gembira bukan main. Mungkin papa kangen sama aku,
papa bilang sama aku “ apapun yang terjadi kamu anak papa dan papa sangat
sayang sama kamu, jangan pikirin soal maslah papa sama mama. Kamu harus fokus sama ujian kamu, ujian kamu kan
tinggal 1 minggu lagi dan nilai kamu harus bagus jangan ngecewain papa ya
sayang.” kata papa sambil mengecup keningku. Lalu papa berkata “1 minggu
setelah kamu ujian papa mau dinas ke bandung, setelah dinas itu katanya pangkat papa di kantor mau
dinaikkan lagi, kamu doakan papa ya biar papa berhasil.” “ Wah, itu berita yang
menyenangkan pa! aku akan selalu
ngedoain papa.” Kataku senang. Aku salut sama papa, walau papa tau mama
selingkuh tapi papa ga mau cerai dan masih mencintai dan menyayangi mama.
to be continue....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar